Obesitas dan bahayanya sudah banyak kita
ketahui melalui artikel saya sebelumnya. Akan tetapi kita hidup di negara yang
sangat mendukung seseorang untuk menambah berat badan, perhatikan berbagai
makanan cepat saji dan junk food yang bertebaran di manapun kita berada,
terutama di perkotaan. Seolah olah makanan tersebut lebih baik daripada makanan
sehat di rumah anda.
Menurut health[dot]doctissimo[dot]com, penelitian terbaru telah membuktikan
bahwa obesitas bukan hanya berkontribusi terhadap penyakit jantung, gangguan
metabolisme, rendahnya kolesterol baik, darah tinggi, maupun diabetes. Studi
tersebut menunjukkan bahwa bahaya obesitas juga telah merambah ke penurunan
fungsi otak Anda.
Studi terhadap bahaya obesitas terhadap kerusakan
otak ini mengambil 6401 orang sebagai partisipan. Rata-rata usia sample
tersebut adalah 50 tahun, mereka akan menjalani tes pada awal penelitian dan
tiga kali pada tes berikutnya dalam kurun waktu 10 tahun kedepan. Secara
keseluruhan, peserta tersebut terdiri dari 31% mengalami gangguan metabolisme,
9,1% mengalami obesitas parah, dan 38,2% mengalami kelebihan berat badan.
Selama kurun waktu 10 tahun, bahaya obesitas terhadap penurunan fungsi otak
semakin terlihat. Mereka yang mengalami obesitas menunjukkan penurunan yang
amat tajam terhadap fungsi kognitif. Lebih jauh lagi, ada banyak partisipan
yang mengalami obesitas dan tidak memiliki ganggaun metabolisme, namun
hasilnya? Mereka tetap mengalami penurunan fungsi otak yang sangat drastis.
Penelitian menjelaskan tentang bahaya obesitas yang mempengaruhi fungsi otak.
Profesor Singh-Manoux dari University of London mengatakan bahwa zat yang telah
dikeluarkan oleh sel lemak bisa membahayakan neuron. Juga, ketegangan pembuluh
darah akibat obesitas berakibat kurangnya suplai oksigen ke dalam darah. Dia
mengatakan bahwa penelitian ini terus berlanjut untuk mendapatkan hasil dan
fakta yang lebih akurat tentang bahaya obesitas terhadap perkembangan otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar